About Me

This blog contains information about business and marketing, that happens at Indonesia and worlwide

Purpose

So that readers can use this information as well as possible and can be more successful and wealthy in the future

Eks Sopir yang Sukses Jadi Pengusaha Ritel

Mukesh "Micky" Jagtiani dikenal sebagai salah satu pengusaha ritel dunia. Dari imperium bisnisnya di bawah bendera Landmark Group, pundi-pundi kekayaannya ditaksir mencapai USD2,5 miliar (Rp25 triliun).

Kisah hidup Jagtiani tidak dilewati dengan mudah. Banyak hambatan dan rintangan yang mesti dia tempuh. Bahkan dia berkali-kali harus mengalami kegagalan dan kejatuhan. Di masa muda Jagtiani tergolong anak nakal. Pada usia 17 tahun dia gagal menyelesaikan pendidikannya di sekolah akuntansi di London.

Biaya kuliah yang diberikan keluarganya malah dihabiskan untuk mabuk-mabukan dan merokok. Malu kembali ke Kuwait, tempat keluarga besarnya tinggal setelah emigrasi dari India, dia mencoba bertahan hidup di London. Jagtiani rela menjadi sopir taksi dan rela tidur di mana saja. Saat hendak memutuskan untuk kembali ke Teluk, tragedi menghampirinya silih berganti.

Saudara laki-laki tertuanya, Mahesh, meninggal karena leukemia. Ayahnya menyusul meninggalkannya untuk selamanya karena diabetes beberapa bulan kemudian. Belum reda air mata, menyusul ibunya meninggal karena kanker. Saat itu Jagtiani baru berusia 21 tahun. "Saya menjadi yatim piatu," ungkap Jagtiani mengenang.

Tak ada keluarga, pekerjaan, dan pendidikan mendorong Jagtiani kembali ke negara asalnya, India. Di negara asal nenek moyangnya itu Jagtiani mendapat dana warisan keluarganya sebesar USD6.000. Berbekal uang tersebut dia pergi ke Bahrain dan membuka toko pertamanya. Toko tersebut awalnya disewa oleh saudara laki-lakinya sebelum meninggal. Sebuah toko yang menjual perlengkapan bayi alias baby shop adalah toko pertama yang dibuka Jagtiani pada 1973, atau setelah tragedi terus menjenguknya.

Toko tersebut menyediakan kebutuhan bayi para keluarga ekspatriat yang waktu itu membanjiri Afrika Selatan. Karena belum memiliki staf, Jagtiani mengerjakan semua operasional toko sendiri. Berbelanja, melayani, hingga mengepel toko lantai dilakukannya sendiri. "Saya benar-benar memulainya dari nol," tutur Jagtiani.

Dia mengaku tak pernah meninggalkan pekerjaan kasar, bahkan hingga dia mampu menabung. Tak dinyana, dari sebuah baby shop kecil tersebut, suami dari Renuka Jagtiani dan ayah dari tiga anak itu kini menjelma menjadi seorang miliarder bisnis ritel dunia di bawah bendera Landmark Group yang berbasis di Dubai.

Lebih dari 840 toko kini telah dimilikinya dan tersebar di 10 negara, seperti di negara-negara Teluk, India, Spanyol dan China. Imperium bisnisnya bahkan bakal semakin tumbuh besar seiring rencana-rencana ke depan. Dikabarkan, Jagtiani berencana mengakuisisi aset bisnis ritel di Inggris dan Amerika.

Beberapa perusahaan ritel yang hendak dibelinya adalah Primark, New Look, dan Abercrombie & Fitch. Zara, Pull and Bear, serta Saks and Bloomingdales juga menarik minatnya.

Berkat kesuksesannya itu Jagtiani pun sempat mendapat beberapa penghargaan. Pada 2007 dia meraih penghargaan Retail Personality of The Year dalam penghargaan tahunan ritel di Timur Tengah.

Sukses tersebut membuat Jagtiani mendapat respek luar biasa di Dubai. Dia menjadi warga kehormatan di Dubai. "Tak seorang pun berani membuka mal di Dubai tanpa terlebih dulu meminta pendapat Micky. Ini karena semua menaruh hormat padanya," kata sumber dekat keluarga kerajaan

Disadur dari www.okezone.com

0 comments:

Post a Comment



 

different paths

college campus lawn

wires in front of sky

aerial perspective

clouds

clouds over the highway

The Poultney Inn

apartment for rent