Butik Tas Kulit di Hotel Bintang Lima
Melihat berita 25 Juni 2009 di majalah Swa, ada sesuatu yang mencengangkan.
Ternyata di ibu kota Jakarta, ada produk Tas merk AIMA (yang diartikan dari bhs Perancis = cinta), berbahan kulit ular dan buaya.
Tas ini berharga sekitar 1-5 juta , bahkan bisa hingga 15 juta, dan tiap bulan bisa laku antara 10 - 14 unit / bulan.
Kebanyakkan tamu Asia (Jepang) dan Rusia yang gemar membeli Tas berbahan kulit ini.
Untuk strategi pemasaran, pihak Aima melakukan konsinyasi dengan pihak hotel berbintang lima.
Bukan dengan membuka butik-butik di Mall.
Menurut saya, strategi AIMA yang telah dilakukan sejak 2005 ini, memang untuk mengurangi biaya sewa lahan yang cukup mahal di mall-mall ibu kota.
Mari kita berhitung dengan anggapan harga rata-rata Tas adalah Rp 5 juta dengan penjualan tiap bulan rata-rata sebesar 10 unit. Menghasilkan omset penjualan sebesar Rp 50 juta.
a. untuk biaya sewa di mall, anggaplah Rp 40 juta /bulan, sehingga Laba Kotor Rp 10 juta.
b. untuk konsinyasi dengan hotel, anggaplah 30% margin, sehingga Laba Kotor Rp 15 juta
Ini memang perhitungan kasar dari saya, tapi menurut saya itulah salah satu strategi AIMA untuk memasarkan produknya.
0 comments:
Post a Comment